Senin, 30 Maret 2009

The Good Way to Think Out of TheBox

The good way to think Out of the box

Banyak orang berpendapat bahwa solusi dari krisis multi dimensional saat ini adalah berfikir out of the box?

Pendapat diatas merupakan hipotesa yang dapat saya terima kebenarannya hal ini didasarkan pada pendapat manusia adalah mahluk berfikir. Hal ini sangat beralasan ketika manusia tidak menggunakan akalnya untuk berfikir guna menjawab segala rintangan dan hambatan yang terjadi di hidupnya maka manusia tersebut secara khodrat tidak menjalankan kodratnya dengan baik.

Konteks berfikir disini ada dua pengertian pemikiran Confessional atau berfikir secara Out of the Box. Secara general saya memisahkan pemikiran diatas menjadi:

pemikiran Confessional: Mengunakan pemikiran yang sudah ada tanpa mengolahnya lagi untuk menjawab masalah yang di hadapi.

Pemikiran Out of the Box: Dapat mengunakan pemikiran yang sudah ada dan mengolahnya kembali untuk mendapatkan solusi yang lebih efektif atau benar benar menciptakan suatu ide baru sebagai solusi dari masalah yang terjadi.

Secara Khusus saya menterjemahkan berfikir Out of the Box atau berfikir kreatif sebagai cara berfikir secara berbeda tentang suatu object yang sama dan kemudian mendapat sebuah solusi yang lebih tepat praktis dan aplikatif.

Sebagai contoh sederhana :

Ketika terjadi ke kacauan disebuah gedung dan semua orang berusaha menyelamatkan diri mereka dari kondisi yang terjadi untuk Keluar dari jalur yang sudah ada( Tangga Darurat, Lift, Eskalato dll). Maka orang-orang tersebut telah mengambil jalan confessional.

Namun ditengah Suasana kacau tersebut ada seseorang yang melakukan tindakan dengan memecahkan kaca dan melompat dari ketingian tersebut.

Apakah yang dilakukan orang tersebut dapat di golongkan sebagai tindakan berfikir secara kreatif/ out off the box?

Jawabannya tidak ketika dia melompat dan terjun bebas sehingga orang itu mendapatkan hasil yang buruk dari aksinya tersebut.

Namun ketika iya memikirkan langkahnya dan menguasai setiap detailnya (pemikirannya terkonsep) sehingga iya dapat turun dari atas dengan selamat maka iya bisa dikatakan telah berfikir secara Kreatif / atau out of the box dari masalah yang dihadapinya.

Sebagai ilustrasi dari ke jadian tadi:

Orang yang terperangkap tersebut mecahkan kaca unntuk keluar dari gedung tersebut karena iya melihat banyak alat yang dapat iya gunakan untuk turun.

Orang ini mengunakan Hordeng(kalo tidak salah nulis ya) dan menjadikannya tali untuk mengantarnya ke canopy yang berada di lantai satu kemudian iya turun melalui talang air yang menjuntai kebawah hingga sampai ia kedasar dengan selamat.

Dari kasus ini dapat dilihat manusia sering terjebak dalam ego sesaat, kepanikan sesaat sehingga membuat mereka tidak dapat berfikir secara jernih dan kemudian menghasilkan sebuah out put yang buruk

Pesan dari tulisan ini adalah untuk mendapat kan sebuah pemikiran yang out of the box manusia perlu tetap mengontrol emosinya agar tetap terjaga pada kondisi stabil setelah itu iya dapat berfikir dengan mensingkronasikan antara ego logos dan kemampuam berfikir di tambah evaluasi dari cara yang telah ada dari kerjasama beberapa unsure tersebut maka manusia dapat mencari jalan keluar dari sebuah masalah dengan cara yang Out Of The Box.

2 Komentar:

Anonymous eugene kwan mengatakan...

model'out of the box' bukan cuma sebuah bentuk problem solving yang cuma berkutat di seputaran konsep dan pemikiran saja.
Lebih dari itu 'out of the box' butuh keberanian dalam eksekusi.
Think without act will end in dump.

8 April 2009 pukul 21.27  
Blogger Biena Adalah mengatakan...

Setuju dengan pendapat bapak Eugene
akhir dari sebuah model 'out of the box' adalah eksekusi. Namun pada paparan diatas saya membatasi pembahasan seputar model berfikir Out of the box pada paparan penjelasaan model dari sudut pandang saya. Sebenarnya ilustrasi kebakaran diatas sudah sedikit menyinggung HOW TO ACT. dimana ada unsur berani dan lain lainnya. untuk lebih detailnya Setelah ini saya akan masukan pula bagaimana bertindak dengan berfikir out of the box dan membahas konsep berani itu sendiri...

Terus komenin yaa om

Thanks

8 Mei 2009 pukul 09.01  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda