Selasa, 07 April 2009

diskusi bodoh yang berisi

Obrolan bodoh pada konteks gila yang Berdasar.
Berawal dari sebuah obrolan ringan tiga pria setres dengan backgrounds Knowledge berbeda beda. Hingga obrolan ringan tersebut mengarah kepada beberapa topik diskusi mulai dari topik dasar idealism sebuah aliran musik, hingga dasar pemikiran sebuah buku Filsafat.
Dari perbincangan diataslah kemudian menghantarkan kita kepada sebuah forum diskusi filsafat (forum kebebasan berfikir) namun pada konteks ini kita membahas hal hal sederhana yang akhirnya menjadi bahan pemikiran cukup berat bagi otak kami yang cukup dangkal
Topik Topik menarik
PART 1
Konsep Benar:
Diawali dari pertanyaan seorang teman (Orang 1) APAKAH KEBENARAN ITU ADA?
Jawaban Orang2: ada
Orang 1: Konteks ada seperti apa yang dapat mengambarkan kebenaran tersebut
Orang 2: Konteks ada mengacu pada hal yang benar karena ada benar pasti ada salah
Orang 1: gw gak bisa ngeliat kontek benar dari sudut itu karena konteks benar buat gw gak ada
Orang 3: Setuju karena konsep benar adalah konsep relative
Orang 1: iya sebagai contoh sebutkan hal benar yang ada ( nih contoh berapa planet yang lu tau)
Orang 2& 3: HAHAHHAHAHAHA mana pernah gw masuk IPA Banyak kali
Orang 1: ok sebut aja ada 10 TERMASUK PLANET TERJAUH…. Ok peryataan itu benar namun peryataan itu menjadi suatu hal yang salah ketika banyak planet di temukan lagi selain dari planet yang sudah kita kenal.
Kesimpulan.
Konteks benar dari penggalan perbincangan diatas sangat tepat buat saya hal ini di Berdasarkan dari apa yang saya ketahui. Bahwa konsep benar itu mengacu pada hal hal yang dianggap benar dan diyakini kebenarannya akan suatu hal, oleh sebagian besar individu pada lingkungan tertentu.
Contoh Konteks benar di Indonesia dan Belanda
Indonesia (KONTEKS BENAR): memakai bikini di tempat umum merupakan hal yang tidak baik
Belanda (KONTEKS BENAR): memakai bikini di tempat umum merupakan hal yang sah sah saja atau dapat dibenarkan
Jangan heran jika orang berpendapat kebenaran tidak ada. Ini sangat beralasan jika ditinjau dari konteks Global
Namun jika ditinjau dari cakup local pada satu waktu maka konsep benar tersebut ada.
Seperti penggambaran diatas cakup tempat (local) contoh Belanda dan Indonesia
cakup Satu waktu contoh Planet (yang benar dimasa lalu belum tentu benar saat ini)
jadi dari dua konteks waktu dan tempat akan membentuk persepsi sebagai dasar dari konsep benar itu.
Pada akhirnya konteks benar atau salah itu berkaitan erat dengan persepsi masyarakat kemudian mendapat pengakuan mayoritas kemudin sudut pandang/persepsi tersebut akan menghasilkan sebuah system baik tertulis maupun tidak tertulis. Kesimpulan akhir konteks benar itu sesuatau yang sangat semu hal ini bergantung pada persepsi lingkungan yang dibatasi oleh Waktu & tempat.
PART 2
Konsep bahagia: (TO BE CONTINUE)
PART3
Konsep kreatif: (TO BE CONTINUE)
Note bersambung untuk pembahasan Part 2&3 pada artikel blok bodoh ini selanjutnya

Senin, 30 Maret 2009

The Good Way to Think Out of TheBox

The good way to think Out of the box

Banyak orang berpendapat bahwa solusi dari krisis multi dimensional saat ini adalah berfikir out of the box?

Pendapat diatas merupakan hipotesa yang dapat saya terima kebenarannya hal ini didasarkan pada pendapat manusia adalah mahluk berfikir. Hal ini sangat beralasan ketika manusia tidak menggunakan akalnya untuk berfikir guna menjawab segala rintangan dan hambatan yang terjadi di hidupnya maka manusia tersebut secara khodrat tidak menjalankan kodratnya dengan baik.

Konteks berfikir disini ada dua pengertian pemikiran Confessional atau berfikir secara Out of the Box. Secara general saya memisahkan pemikiran diatas menjadi:

pemikiran Confessional: Mengunakan pemikiran yang sudah ada tanpa mengolahnya lagi untuk menjawab masalah yang di hadapi.

Pemikiran Out of the Box: Dapat mengunakan pemikiran yang sudah ada dan mengolahnya kembali untuk mendapatkan solusi yang lebih efektif atau benar benar menciptakan suatu ide baru sebagai solusi dari masalah yang terjadi.

Secara Khusus saya menterjemahkan berfikir Out of the Box atau berfikir kreatif sebagai cara berfikir secara berbeda tentang suatu object yang sama dan kemudian mendapat sebuah solusi yang lebih tepat praktis dan aplikatif.

Sebagai contoh sederhana :

Ketika terjadi ke kacauan disebuah gedung dan semua orang berusaha menyelamatkan diri mereka dari kondisi yang terjadi untuk Keluar dari jalur yang sudah ada( Tangga Darurat, Lift, Eskalato dll). Maka orang-orang tersebut telah mengambil jalan confessional.

Namun ditengah Suasana kacau tersebut ada seseorang yang melakukan tindakan dengan memecahkan kaca dan melompat dari ketingian tersebut.

Apakah yang dilakukan orang tersebut dapat di golongkan sebagai tindakan berfikir secara kreatif/ out off the box?

Jawabannya tidak ketika dia melompat dan terjun bebas sehingga orang itu mendapatkan hasil yang buruk dari aksinya tersebut.

Namun ketika iya memikirkan langkahnya dan menguasai setiap detailnya (pemikirannya terkonsep) sehingga iya dapat turun dari atas dengan selamat maka iya bisa dikatakan telah berfikir secara Kreatif / atau out of the box dari masalah yang dihadapinya.

Sebagai ilustrasi dari ke jadian tadi:

Orang yang terperangkap tersebut mecahkan kaca unntuk keluar dari gedung tersebut karena iya melihat banyak alat yang dapat iya gunakan untuk turun.

Orang ini mengunakan Hordeng(kalo tidak salah nulis ya) dan menjadikannya tali untuk mengantarnya ke canopy yang berada di lantai satu kemudian iya turun melalui talang air yang menjuntai kebawah hingga sampai ia kedasar dengan selamat.

Dari kasus ini dapat dilihat manusia sering terjebak dalam ego sesaat, kepanikan sesaat sehingga membuat mereka tidak dapat berfikir secara jernih dan kemudian menghasilkan sebuah out put yang buruk

Pesan dari tulisan ini adalah untuk mendapat kan sebuah pemikiran yang out of the box manusia perlu tetap mengontrol emosinya agar tetap terjaga pada kondisi stabil setelah itu iya dapat berfikir dengan mensingkronasikan antara ego logos dan kemampuam berfikir di tambah evaluasi dari cara yang telah ada dari kerjasama beberapa unsure tersebut maka manusia dapat mencari jalan keluar dari sebuah masalah dengan cara yang Out Of The Box.